Perekonomian Branchless


Perekonomian Branchless
Achmad Deni Daruri, PRESIDENT DIRECTOR CENTER FOR BANKING CRISIS
Sumber : SINDO, 20Februari 2012



Globalisasi memunculkan teknologi branchlessyang dihasilkan oleh perusahaan yang menjalankan sistem tertutup.

Globalisasi memperlihatkan bahwa sistem tertutup yang dijalankan Apple mampu menjadikan Apple sebagai perusahaan yang sukses di bidang komputerdan consumerelectronic. Dengan adanya iPhone, teknologi branchless banking yang paling efisien telah tercipta.Apalagisetelahtigabulanmeninggalnya Steve Jobs, Apple segera mengakuisisi perusahaan Israel yang memiliki teknologi flash memory yang tentunya akan semakin dapat diandalkan dalam menjalankan strategi branchless bankingdi masa depan.

Dengan kapasitas teknologi mobile phone yang ada sekarang saja di beberapa negara Afrika, praktik branchless banking sudah berjalan dengan baik.Prodnan (2009) memberikan fakta: “In June 2009, the GSM Association (GSMA) claimed that almost 400 million people who currently do not have a bank account could benefit from mobile financial transactions as small as a few USD dozen cents.”Tidaklah mengherankan jika inflasi di banyak negara juga semakin turun sekalipun harga energi dan komoditas terus meningkat. Teknologi branchless telah menciptakan efisiensi yang sangat sistematis.

Teknologi ini mengandalkan skala ekonomi pada tingkatan ritel dan protokol. Dengan demikian rakyat miskin yang semula tidak dapat memperoleh akses telepon dan perbankan kini secara mudah mampu memperolehnya. Yang menjadi persoalan adalah dimensi jaringan pembayaran yang sulit mendapatkan efek skala ekonomi karena terjadinya trade off dengan keunggulan kompetitif dari sebuah operator. Dalam konteks itu keunggulan kompetitif dari jaringan pembayaran tampaknya harus kalah dengan tantangan interoperatibilitas dari sistem tersebut.

Dengan demikian struktur branchless banking akan menyerupai tabung jam pasir. Struktur seperti ini yang tampaknya paling efisien dan kompetitif. Untuk mencapai skala ekonomi dalam tingkat ritel dan protokol, pasar yang bersifat monopoli seharusnya diperbolehkan sepanjang pasar tersebut tercipta, bukan karena peraturan, tetapi karena efisiensi yang diciptakan pelaku pasar. Jangan seperti pasar telekomunikasi yang semakin rendah penciptaan nilai tambahnya akibat tidak adanya kekuatan monopoli yang muncul akibat keunggulan teknologi.

Dalam konteks keterkaitan teknologi,yang ditakutkan dari masuknya industri telekomunikasi dalam pasar branchless merupakan akibat inefisiensi di dalam pasar mereka sendiri.Kalau kondisi ini tidak dapat dihindarkan, perekonomian branchless akan terancam. Perekonomian branchless dapat berlangsung sustainable jika struktur industrinya efisien. Penggunaan strategi ini dapat dianalogikan dengan peperangan gerilya dengan kekuatan ekonomi besar.

Branchless banking merupakan strategi efektif dan efisien bagi perbankan Indonesia untuk menghadapi raksasa perbankan dunia yang kini tengah sibuk menghadapi krisis keuangan dunia. Sekarang merupakan saat yang paling tepat untuk memperkuat branchless banking di Indonesia. Jika strategi ini dapat diimplementasikan secara cepat, branchless economy juga akan tercipta. Perekonomian akan tumbuh dan berkembang dengan kekuatan branchless. Sektor keuangan akan mampu menciptakan efek multiplier perekonomian dengan biaya yang sangat murah. Dengan demikian ancaman krisis perbankan akibat inefisiensi perbankan juga semakin rendah.

Cetak Biru

Untuk itu Bank Indonesia harus membuat cetak biru branchless banking dan tidak sekadar membolehkan dan membuat aturan yang prudent dari aktivitas ini. Cetak biru dalam jaringan protocol platform dan jaringan pembayaran sangat penting direncanakan secara matang sehingga perdagangan bebas tidak membuat ability to pay dari masyarakat miskin di Indonesia menjadi makin kecil sehingga tidak menghantam jaringan pengecer dari industri ini. Untuk itu studi mengenai ability to pay dan willingness to pay sangat diperlukan.Berbagai pilot projectharus segera digalakkan.

Yang juga harus diperhitungkan adalah efek kanibalisasi dari branchless banking dengan cabang bank yang sudah ada.Namun branchless banking hanya akan efektif untuk mengatasi transaksi keuangan dengan volume yang relatif kecil. Skup ekonomi akan sangat menentukan. Jika ritel mampu menciptakan skup ekonomi dan skala ekonomi, dengan demikian cabang bank akan tersingkir dengan sendirinya. Account platform juga akan sangat tergantung dari seberapa jauh skala ekonomi dan skup ekonomi terjadi.

Untuk itu marketing research harus segera dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pemakaian account platform akan melakukan desain one size fits all atau sebaliknya melakukan spesialisasi sempurna.Bisa saja dalam perkembangan nantinya, semakin beragamnya aktivitas ekonomi daerah yang tertinggal akan bergerak dari one size fits all menjadi spesialisasi. Perubahan permintaan seperti itu akan menimbulkan perubahan orientasi dalam investasi infrastruktur. Ragam permintaan akan account platform akan berbeda antara fokus pembangunan pada sektor industri,pertanian, atau jasa.

Perekonomian branchless akan sangat penting dalam meningkatkan daya saing perekonomian berbasis perekonomian rakyat di masa depan. Bukannya tidak mungkin jika nantinya akan muncul banyak usaha kecil dan menengah serta koperasi yang kemudian menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia di era perdagangan bebas!
◄ Newer Post Older Post ►