ATM (automated teller machine) sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia sehari-hari. Penetrasinya kian tinggi mulai dari kota besar sampai ke pelosok daerah. Praktis, tidak perlu antre di bank, menjadi alasan mengapa layanan ATM cukup populer sampai hari ini.
Tidak lama lagi, ATM bakal kedatangan generasi baru. Inggris akan memboyong teknologi perbankan yang diklaimnya lebih praktis ketimbang mesin ATM biasa. Mesin itu bernama RTM, atau Retail Teller Machine.
RTM merupakan mesin ATM tanpa uang yang dikembangkan oleh perusahaan peranti lunak global KAL. Mesin ini dijadwalkan akan resmi diperkenalkan di Jakarta pada 18 Februari 2013 mendatang.
Karena tidak mengeluarkan uang, mesin ini bisa dioperasikan dengan biaya yang diklaim lebih murah ketimbang ATM. Artinya, bank tidak perlu lagi menambah kantor cabang baru atau menempatkan mesin-mesin ATM baru di wilayah-wilayah yang membutuhkan banyak biaya.
Tidak perlu menambah kantor cabang baru, karena para nasabah dapat memilih jenis-jenis pelayanan bank melalui mesin tersebut, membaca pesan, berbicara dengan teller melalui video, membuat transaksi tanpa beban, membayar tagihan, membuka rekening baru, hingga mencetak voucher yang mereka inginkan.
"Kami yakin mesin RTM akan membawa revolusi di sistem perbankan Indonesia. Jangkauan bank untuk merambah wilayah yang lebih luas dari sebelumnya, tentunya menjadi faktor yang sangat signifikan bagi negara yang besar seperti Indonesia," kata Aravinda Korala, CEO KAL, dalam keterangan resmi yang diterima VIVAnews, Selasa 12 Februari 2013.
"Selain biaya operasional yang murah, mesin RTM juga menawarkan fitur-fitur layanan perbankan yang ideal," tandasnya.
Mesin RTM tidak mengeluarkan uang, melainkan mencetak voucher dengan kode tertentu (QR code), yang bisa diuangkan di toko-toko tertentu yang bekerja sama dengan bank, diuangkan di ATM atau di kantor cabang bank terdekat.
Tidak hanya mengurangi antrean di konter-konter teller, mesin ini diklaim akan menciptakan suasana perbankan yang berbeda, di mana staf dapat bekerja lebih dinamis sementara nasabah dapat bertransaksi tanpa harus mengantre. Karena tidak ada uang, risiko mesin RTM akan lebih kecil dibobol pencuri.
"Saya bangga bisa menyaksikan teknologi Inggris dapat memberikan manfaat bagi Indonesia, salah satu mitra terpenting kami di dunia," ucap Duta Besar Inggris Mark Canning dalam keterangan tertulis.