Dilansir The Sun, Senin 16 April 2012, makanan ringan yang dikenal dengan sebutan empanadas (sejenis pastel) tersebut, berisi bagian dari daging dari dua orang perempuan yang dibunuhnya bersama sang suami, Jorge.
Ketika membunuh dan memasukan daging korbannya ke dalam kue, pasangan suami istri itu diduga telah dibantu oleh seorang perempuan berusia 25 tahun bernama Bruna Cristina da Silva yang merupakan istri kedua Jorge
Terungkapnya kejadian itu berawal saat polisi menemukan jazad Alexandra Falcao, 20 tahun, dan seorang wanita tanpa identitas yang diduga berusia 31 tahun di lemari es keluarga ini. Sebagian bagian tubuh dikubur di halaman belakang rumah mereka di Garanhuns, timur laut Brasil.
Tidak hanya itu, polisi juga menemukan belulang anak perempuan berusia lima tahun seorang gadis berusia 17 tahun yang diduga hilang dari kota terdekat pada 2008.
Kepala polisi setempat, Wesley Fernandes mengatakan ketiga pelaku mengeksekusi korban dan mencicipi dagingnya karena menganut aliran sesat, yang dipercayai dengan memakan daging manusia bisa memurnikan jiwa mereka.
Tidak hanya dikonsumsi sendiri, mereka juga mengolah daging itu untuk menjadi bahan kue empanadas (sejenis pastel) yang dijual ke pasar.
"Pembunuhan dilakukan dengan cara menusuk hingga korban tewas. Kemudian darahnya dibuang dan memotong bagian tubuh yang dapat digunakan untuk mengisi kue empanadas. Karena kue tersebut sangat populer, maka tersangka dapat menjualnya dalam waktu singkat," ujar Fernandes.
Ia menambahkan, seorang pria muda ditengarai akan menjadi korban berikutnya. Para pelaku telah menyusun rencana dan menetapkan tanggal kematian sebelum kemudian mencari korbannya. Kini ketiganya harus meringkuk di penjara untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
sumber : http://dunia.vivanews.com
sumber : http://christiantatelu.blogspot.com/2012/04/keluarga-pembuat-kue-isi-daging-manusia.html