"Solusinya: hentikan negosiasi," tulis editorial harian garis keras Iran, Kayhan seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (26/5/2012).
"Lebih baik tidak menghadiri pembicaraan tersebut karena orang saat ini bisa menduga bahwa pembicaraan di Moskow juga tak akan memperoleh hasil," kata Hossein Shariatmadari, direktur Kayhan yang diangkat oleh pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei.
Menurut Shariatmadari, negara-negara besarlah yang menginginkan negosiasi terus berlangsung supaya "mereka bisa mengendalikan harga minyak".
"Pembicaraan nuklir di Baghdad berakhir tanpa hasil," tulis surat kabar konservatif, Jomhuri Eslami dalam editorialnya hari ini.
"Kebuntuan bisa diselesaikan saat Barat menghentikan dominasi rezim Israel. Sebelum itu terjadi, Iran tak bisa mengharapkan perubahan apapun dalam pendekatan Barat," tulis Jomhuri Eslami.
Israel, Amerika Serikat dan negara-negara lainnya mencurigai Iran diam-diam tengah mengupayakan pembuatan senjata atom lewat program nuklir yang dijalankannya. Namun pemerintah Iran membantah keras tudingan tersebut. Ditegaskan Teheran, program nuklirnya semata-mata untuk tujuan damai, yakni sebagai pembangkit energi bagi kepentingan sipil.